live.7mbola.com - Winger yang "ajaib" dan "berani" ini dipromosikan ke tim utama oleh Pep Guardiola saat pemain muda akademi lainnya dipaksa meninggalkan klub.

Sama halnya dengan tim utama, akademi Manchester City terlihat seperti yang terbaik di dunia saat ini. Para pemain muda City sangat didambakan sehingga mereka dijual dengan biaya transfer yang sangat besar meskipun mereka hampir tidak memiliki pengalaman dengan tim utama.

Klub telah menghabiskan £156 juta ($189 juta) dalam dua musim panas terakhir hanya untuk membeli tujuh pemain dari akademi mereka, termasuk Romeo Lavia, Carlos Borges, James Trafford, dan Cole Palmer. Palmer bergabung ke Chelsea dengan harga £42,5 juta ($51,7 juta) pada Agustus meskipun hanya tampil tiga kali sebagai starter di Liga Primer, dan dia adalah pemain yang paling berpengalaman di antara semua pemain akademi yang hengkang.


Namun, meskipun memiliki standar yang sangat tinggi bagi para pemain muda untuk melewati rintangan sebelum masuk ke tim utama, Pep Guardiola telah membuktikan bahwa ia akan selalu memberikan kesempatan kepada para pemain muda jika mereka membuatnya terkesan. Ia terkenal menggambarkan Phil Foden sebagai "pemain paling berbakat yang pernah bekerjasama dengannya" ketika sang gelandang masih berusia 19 tahun, dan empat tahun kemudian dia menjadi salah satu pemain terpenting dalam skuadnya.

Guardiola juga membawa Rico Lewis ke tim utama musim lalu, memberinya tanggung jawab besar dalam pertandingan-pertandingan penting yang membuat klub memberikan kontrak baru kepada pemain berusia 18 tahun itu. Dan, kini ada satu lagi pemain muda yang sedang ia kembangkan di tim utama: Oscar Bobb.

Pemain asal Norwegia itu merupakan salah satu dari beberapa pemain akademi yang ikut dalam tur pramusim City ke Asia, dan setelah tampil impresif di Jepang dan Korea Selatan, ia telah mendapatkan kesempatan untuk tampil di Liga Primer dan Liga Champions musim ini.

GOAL mengulas tentang pemain akademi City saat ia bersiap untuk tampil sebagai starter untuk pertama kalinya bagi tim asuhan Pep Guardiola di Carabao Cup lawan Newcastle...

Di mana semuanya dimulai
Bobb lahir di ibukota Norwegia, Oslo, pada Juli 2003, tepat setelah City mengucapkan selamat tinggal pada Maine Road yang mereka cintai dan bersiap untuk pindah ke rumah baru mereka di sisi lain kota Manchester.

Ia mulai bermain untuk klub olahraga lokal Lyn, dan saat berusia 10 tahun dia menarik perhatian Porto setelah menjadi bintang di sebuah turnamen pemuda di Algarve. Upaya Bobb untuk bergabung dengan Porto berulang kali dihalangi oleh FIFA, namun, karena peraturan badan sepakbola dunia itu yang melarang transfer pemain di bawah umur.

Kasus Bobb kemudian diteruskan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, yang berpihak pada FIFA daripada sang pemain dan ibunya. Bobb dan ibunya telah pindah ke Portugal, namun mereka tidak memiliki banyak pilihan selain kembali ke Oslo, dan sang pemain muda menandatangani kontrak dengan Valerenga pada tahun 2017.

Namun, City segera memanggilnya, dan pada tahun itu Bobb dan keluarganya diundang untuk menyaksikan tim mengalahkan Tottenham 4-1 di Etihad Stadium. Tepat setelah ulang tahunnya yang ke-16, Bobb menandatangani kontrak dengan City sebagai pemain pelajar dan terdaftar di akademi mereka.

Bobb membantu tim U-18 City memenangkan gelar berturut-turut, dan kemudian bergabung dengan Elite Development Squad (EDS) pada musim 2021/22. Pada Januari 2022, pada usia 18 tahun, ia dipanggil ke tim utama Guardiola untuk pertama kalinya untuk pertandingan putaran ketiga Piala FA di Swindon. Ia tidak masuk ke lapangan dalam kemenangan 4-1, tapi satu pekan kemudian dia menggunakan pengalamannya untuk memacu dirinya dalam derby U-23 lawan Manchester United, mencetak gol dalam kemenangan 3-1. "Itu sangat gila, mungkin salah satu minggu terhebat dalam hidup saya," kata Bobb.

Ia kemudian dinobatkan sebagai Pemain Terbaik EDS City setelah mencetak tujuh gol dalam perjalanan menuju gelar Liga Primer 2, meraih penghargaan yang sama lagi pada musim berikutnya setelah menginspirasi timnya untuk meraih gelar liga lainnya.

Terobosan besar
Hanya satu bulan setelah City memenangkan treble, Bobb dipanggil ke skuad utama untuk tur pramusim ke Asia, bergabung dengan pemain-pemain seperti Rodri, Jack Grealish dan rekan senegaranya, Erling Haaland. Ia masuk dari bangku cadangan dalam tiga pertandingan, lawan Yokohama F Marinos, Bayern Munich, dan Atletico Madrid, dan selalu tampil mengesankan pelatihnya. "Oscar menjalani musim yang luar biasa untuk tim kedua tahun lalu. Ia bermain luar biasa hari ini. Ia bisa bermain di tiga atau empat posisi sekaligus," ujar Guardiola.

Kemajuan Bobb terjadi pada saat yang sama ketika Riyad Mahrez bersiap untuk pergi ke tim Liga Pro Saudi, Al-Ahli, dan ketika Palmer, lulusan akademi lainnya, ingin pindah demi mendapatkan lebih banyak kesempatan di tim utama.

"Oscar jelas merupakan pemain yang ajaib bagi kami, sebaik yang pernah saya lihat dari para pemain saya di akademi," ujar pelatih EDS Bobb, Brian Barry-Murphy, kepada Manchester Evening News pada Agustus. "Anda jelas akan dibandingkan dengan para pemain terbaik di tim terbaik di dunia. Apa yang diputuskan oleh klub adalah yang terbaik untuk Oscar adalah sesuatu yang akan dia terima. Sangat menyenangkan melihatnya berada di tim utama dan mulai menunjukkan kemampuannya. Akan sangat menarik untuk melihat bagaimana musim ini berjalan baginya, di mana pun ia berakhir."

Bagaimana perkembangannya
Bobb terus berkembang sejak musim panas dan meraih sejumlah prestasi. Ia masuk dalam skuad untuk Piala Super UEFA lawan Sevilla, mengoleksi medali senior pertamanya setelah City menang dalam adu penalti.

Ia kemudian menjalani debutnya di Liga Primer dari bangku cadangan dalam kemenangan 5-1 atas Fulham, berkontribusi pada gol hat-trick Erling Haaland yang melengkapi kemenangan tersebut. Ia kembali tampil sebagai cameo dalam kemenangan 3-1 atas West Ham, dan kemudian tampil untuk pertama kalinya di Liga Champions saat menghadapi Red Star Belgrade.

"Ia dinamis dan memiliki keberanian," kata Guardiola setelah penampilan Bobb di kompetisi top Eropa. "Ia kehilangan dua bola dan harus meningkatkan kemampuannya untuk tidak melakukannya, tapi terkadang itu terjadi. Ia tidak pemalu dan memiliki etos kerja yang luar biasa. Begitu agresif tanpa bola."

"Pemain ini bisa bermain di empat atau lima posisi. Kecepatannya sangat bagus. Saya suka ketika ia mengatakan bahwa dia akan menembak dan bertanggung jawab di sepertiga akhir untuk memenangkan pertandingan. Saya merasa bahwa beberapa pemain seperti Cole Palmer, [James] McAtee dan Riyad [Mahrez] pergi, dia akan memiliki banyak menit bermain. Ia harus siap untuk memanfaatkannya."

Asisten pelatih Juanma Lillo menambahkan: "Kami memiliki harapan besar untuk Oscar. Ia telah memenangkan tempatnya di skuat melalui bakatnya. Ia adalah pemain yang sangat hidup di lapangan, ia sangat berani dan ia adalah seseorang yang dapat bermain di sisi dalam dan luar lapangan. Kami hanya perlu bersikap tenang, kami harus memberinya waktu dan dia juga harus bersabar dan memberikan waktu untuk dirinya sendiri. Namun, ia adalah pemain hebat lainnya yang kami miliki, yang datang dari akademi dan kami mengharapkan hal-hal besar."

Kekuatan terbesar
Bobb adalah seorang ahli dalam mempertahankan bola di ruang sempit dan mampu melepaskan diri dari penjagaan hanya dengan beberapa sentuhan. Ia telah mengasah kemampuan mengumpan dan visinya sebagai seorang gelandang, namun juga dapat bermain di sisi sayap karena kemampuannya menggiring bola dengan kecepatan tinggi dan kemampuannya untuk melakukan tusukan dari sisi kanan dengan menggunakan kaki kirinya.

Pemain asal Norwegia itu merupakan salah satu pemain paling produktif di tim U-21 City, dengan menyumbangkan 17 assist pada musim terakhirnya di Liga Primer 2.

Ruang untuk perbaikan
Bobb hanya mencetak sedikit gol untuk ukuran penyerang, hanya mencetak enam gol musim lalu dan tujuh gol pada musim sebelumnya. Meskipun City hampir tidak kekurangan gol karena nafsu Haaland yang tidak pernah puas untuk mencetak gol, para gelandang dan penyerang mereka diharapkan dapat menyumbangkan beberapa gol setiap musimnya. Jika Bobb ingin terus mendapatkan lebih banyak kesempatan, dia harus memberikan kontribusi yang adil.

Selanjutnya... Phil Foden?
Foden merupakan panutan alami bagi setiap pemain yang datang dari akademi City dan dia kurang dari tiga tahun lebih tua dari Bobb. Jalan mereka tidak bertemu di CFA karena 'Stockport Iniesta' sudah mapan di tim utama saat Bobb pindah dari Norwegia, tetapi dia tampaknya sudah mencontoh dirinya sendiri.

Kedua pemain ini memiliki pusat gravitasi yang rendah dan kemampuan untuk melepaskan diri dari lawan dengan cepat. Foden pertama kali menerobos sebagai penyerang kiri namun kini semakin nyaman bermain lebih ke dalam di lini tengah dan keluar dari sisi kanan, posisi yang sering dimainkan oleh Bobb. Kedua pemain ini juga menggunakan kaki kiri.

Dalam sebuah wawancara dengan media resmi City tentang seberapa banyak yang telah ia pelajari dari berada di tim utama, Bobb menyebut nama Foden: "Hal-hal kecil seperti posisi tubuh saya, bagaimana saya melakukan sentuhan pertama. Anda bisa melihat Phil di antara garis pertahanan, bagaimana dia langsung mengarahkan tubuhnya ke depan ketika mendapatkan bola."

Bobb juga bisa mencari inspirasi dari Rico Lewis, mantan rekan setimnya di tim U-18 dan EDS. "Saya telah melihat dari dekat semua perjalanan Rico, saya telah berbicara dengannya selama beberapa tahun terakhir," tambahnya. "Sangat menyenangkan melihatnya menjadi salah satu talenta muda terbaik di dunia. Phil juga, sangat menyenangkan melihat perjalanan mereka dan apa yang telah membawa mereka ke tempat yang mereka dapatkan. Ini adalah contoh yang bagus untuk semua orang di akademi bahwa hal itu mungkin, itulah yang Anda perjuangkan selama bertahun-tahun."

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Bobb kemungkinan akan tampil sebagai starter lawan Newcastle di Carabao Cup pada Rabu, dan jika City dapat melaju melawan The Magpies, kompetisi tersebut tampaknya akan menjadi kesempatan terbaiknya untuk menunjukkan kemampuannya. Namun ia pasti akan mendapatkan lebih banyak penampilan sebagai pemain pengganti, terutama jika City terus mengalami cedera seperti saat ini.

"Target utama saya adalah untuk selalu datang dengan semangat positif dan memberikan 100 persen setiap hari di lingkungan ini, itulah yang akan membantu saya berkembang," kata Bobb. "Jika saya memberikan segalanya dan mencoba menunjukkan bakat saya, saya yakin akan ada peluang. Saya tidak terlalu fokus pada jumlah pertandingan yang ingin saya mainkan, tapi selalu berada dalam suasana hati yang baik dan bersedia untuk belajar, itu akan memberi saya peluang."

Tujuan utamanya adalah agar Bobb mulai berkontribusi dengan cara yang nyata terhadap kesuksesan City, setelah menyaksikan kemenangan treble musim lalu dari pinggir lapangan dan kemenangan Piala Super sebagai pemain pengganti. "Sangat menyenangkan berada di ruang ganti, perasaan menjadi bagian dari skuat pemenang. Sangat spesial, tetapi saya hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya menjuarai Liga atau Liga Champions musim lalu," tambahnya. "Saya berbicara dengan Macca [James McAtee] dan mengatakan 'bayangkan menjadi seorang pemain yang memainkan pertandingan penuh, itu pasti perasaan terbaik yang pernah ada'. Jadi itulah yang kami perjuangkan."

McAtee tampaknya akan menjadi salah satu dari sekian banyak lulusan akademi City yang harus melanjutkan kariernya di luar klub, namun Bobb telah mendapat kepercayaan besar dari Guardiola. Sekarang terserah dia untuk bergabung dengan Lewis dan Foden dan menjadi poster boy lain untuk akademi.