live.7mbola.com - Superstar PSG itu bikin tiga gol dalam dua pertandingan dengan mencetak brace lawan Denmark seiring Prancis mengakhiri kutukan juara jawara bertahan.

Kylian Mbappe adalah bocah, dan Piala Dunia adalah taman bermainnya! Kurang lebih bisa dikatakan demikian. Bakat penyerang Prancis itu begitu menakutkan, dan dia bisa dengan mudah menghukum setiap bek yang coba menghalanginya.

Apa lagi? Kompetisi ini mengeluarkan yang terbaik darinya. Sekarang, tiga gol dalam dua laga bagi Mbappe di Qatar 2022 setelah superstar Paris Saint-Germain itu memborong gol yang membawa Prancis menaklukkan Denmark 2-1 di Stadion 974 Sabtu malam lalu.

Kubu Skandinavia sempat hendak merusak malam sang bintang, dengan Andreas Christensen menyamakan skor dari corner usai Mbappe memecahkan kebuntuan berkat umpan satu-dua brilian dengan Theo Hernandez.

Namun, Mbappe tidak bisa disangkal. Dia benar-benar tak terhentikan sekarang. Dia mengonversi umpan silang dari Antoine Griezmann untuk membuat Prancis jadi tim pertama yang mengamankan kelolosan ke 16 besar.

Di bawah ini, GOAL menampilkan para pemenang, pecundang dari laga yang diwarnai penampilan masterclass lainnya dari seorang Mbappe.

Pemenang

Kylian Mbappe:

Jelang laga ini, Emmanuel Petit sempat menyinggung soal isu ego Kylian Mbappe, yang telah menjadi pembicaraan utama di kubu Prancis sejak Euro 2020. Namun, sejujurnya, anak ini begitu luar biasa. Kecepatannya menakutkan, penyelesaiannya klinis.

Kini, ada 14 gol dari 12 penampilan terakhirnya di level internasional, dengan dirinya menjadi pemain pertama Prancis yang mencetak gol di tiga laga Piala Dunia secara berturut-turut sejak legenda Just Fontaine. Lebih banyak rekor hanyalah formalitas, karena ini adalah Piala Dunia-nya Kylian Mbappe, dan kita semua di sini untuk menyaksikan kecemerlangan dia.

Theo Hernandez:

Start pertama Theo di Piala Dunia tidak datang dalam keadaan terbaik, dengan pilar AC Milan itu diuntungkan dari cedera yang membuat petualangan saudaranya, Lucas, di turnamen berakhir saat melawan Australia. Namun, Theo memanfaatkan kesempatan yang diberi untuk bersinar, menjadi penyervis atas terciptanya gol Mbappe dengan tipe serangan melesat cepat ke depan yang biasa fans Serie A saksikan selama beberapa musim terakhir.

Theo tidak menawarkan keamanan di lini defensif yang sama seperti saudaranya, tapi dia diliputi semangat untuk maju dan kolaborasinya dengan Mbappe bisa membuktikan jadi salah satu senjata paling ampuh Prancis di Qatar.

Antoine Griezmann:

Attacker Atletico Madrid ini jadi figur yang menyebabkan polarisasi. Ada banyak pihak yang merasa dia dinilai terlalu tinggi lantaran dia tidak mencetak cukup banyak gol untuk ukuran striker, dan tidak dapat dibantah bahwa dia flop selama berbaju Barcelona.

Kendati begitu, Griezmann benar-benar jadi unit integral dari lini serang Prancis. Etos kerjanya sungguh eksepsional dan operan-operan bolanya selalu jadi kunci untuk setiap proses bongkar pertahanan atau build-up. Griezmann melewatkan peluang besar di babak kedua, tapi dia juga menciptakan gol kemenangan dari Mbappe, yang menggambarkan elegansi dia sebagai pemain. Terlepas dari segala kekurangannya, dia sangat menginspirasi dan sangat diperlukan bagi Deschamps.

Pecundang
Serangan Denmark:

Tidak mengherankan jika gol penyeimbang Denmark dicetak oleh seorang bek, dan datang dari situasi corner, sebab tidak satu pun penyerang mereka tampak akan mencetak gol dari open play. Sebagai contoh, penyerang tengah mereka, mantan pemain flop Cardiff Andreas Cornelius, hanya membuat 20 sentuhan sebelum ditarik keluar.

Sementara, Martin Braithwaite menyia-nyiakan satu peluang bagus yang menghampirinya. Memang, akan selalu sulit bagi Denmark menaklukkan Prancis, tapi jangan lupa bahwa mereka menyambut laga ini dengan hasil buntu 0-0 kontra Tunisia. Kubu Skandinavia tetap jadi tim yang canggung untuk dilawan, tapi tak menghilangkan kecurigaan bahwa para penyerang mereka tak memiliki cukup gol untuk melaju jauh di Qatar.

Kutukan jawara dunia:

Kutukan telah dipatahkan. Tidak sejak Brasil pada 2006 yang memiliki status juara bertahan yang berhasil lolos dari fase grup. Namun, Prancis melaju ke babak gugur dengan satu laga tersisa berkat dua kemenangan beruntun di Qatar. Kemenangan ini mungkin datang dengan marjin yang sempit, tapi manfaatnya tidak boleh diabaikan.

Prancis dikalahkan Denmark kandang-tandang di Nations League tahun ini dan sempat ada kekhawatiran bahwa Les Bleus mungkin kesulitan mengamankan puncak Grup D. Tapi, mereka malah melaju ke babak 16 besar dengan tampilan lebih dari kata mampu untuk menjadi yang terbaik sebagai negara pertama yang menjuarai Piala Dunia berturut-turut sejak Brasil pada 1962.