> Transfer > Detail Berita
Sudahlah Cules, Barcelona Memang Pantasnya Di Liga Europa, Bukan Liga Champions
{by} goal.com/id


live.7mbola.com - Musim ini harusnya berbeda, tetapi Barcelona lagi-lagi dipermalukan usai harus membayar mahal eliminasi mereka dari Liga Champions.

Xavi memaksa pemain Barcelona menyaksikan laga Inter Milan kontra Viktoria Plzen yang digelar di San Siro, menjelang bentrok Liga Champions mereka sendiri, di mana Barca harus menjamu Bayern Munich di Camp Nou. Pasti itu tontonan yang menyakitkan.

Kemenangan 4-0 Inter yang terlihat begitu mudah berarti Barcelona tersingkir dari Liga Champions – dan kembali ke Liga Europa.

Untuk musim kedua berturut-turut, pemenang lima trofi Piala Eropa tersebut efektif degradasi ke divisi dua benua mereka.

Xavi sendiri bilang bahwa Liga Champions musim ini "kejam" terhadap Barca asuhannya.

Ia berang saat Barca disikat Bayern di matchday kedua. "Kami tim yang lebih baik," klaim sang entrenador ngotot. "Kami mendominasi mereka."

Sementara itu Joan Laporta melabeli kinerja wasit saat Barca dikalahkan Inter 1-0 di San Siro sebagai "skandal", dan dua gol handball yang akhirnya menjadi pembeda laga ketat tersebut sangat inkonsisten.

Namun kenyataannya, Barca tak bisa mengeluhkan tersingkirnya mereka dari fase grup UCL untuk dua musim beruntun.

Bagaimana tidak, mereka bahkan tak pantas mendapatkan sebiji poin yang sempat menjaga nyala api asa mereka di matchday empat.

Inter mendominasi babak kedua saat kedua tim bermain sama kuat 3-3 di Camp Nou, dan nyaris merenggut kemenangan sampai gol deflection Robert Lewandowski memastikan pertandingan berakhir dramatis.

Bahkan, Nerazzurri membuang peluang emas memenangkan laga tersebut – dan memastikan tiket 16 besar dengan sisa dua laga grup – saat Kristjan Asllani gagal menyelesaikan counter-attack brilian di menit 'berdarah'.

Namun sejujurnya, hasil imbang tersebut cuma penundaan eksekusi. Dan Sergio Busquets cs pasti menyadari itu.

Kekhawatiran utama sang kapten waktu itu adalah bagaimana pukulan besar di Liga Champions akan memengaruhi mental rekan-rekannya jelang El Clasico yang digelar empat hari kemudian.

Benar saja: Barcelona takluk 3-1 di Santiago Bernabeu, di mana Real Madrid merebut posisi puncak klasemen La Liga dari tangan mereka sehingga membuat Xavi kian tertekan.

"Saya tak akan menyalahkan para pemain," ungkapnya. "Saya bertanggung jawab, ini kesalahan saya, kesalahan-kesalahan spesifik...".

Kesetiaannya terhadap Busquets patut dipertanyakan, mengingat bagaimana Barca terlihat jauh lebih dinamis tiap kali Frenkie de Jong menjadi tumpuan di lini tengah.

Meski harus dibilang bahwa musim ini Barca mulai meningkat. Kekalahan di Madrid masih menjadi satu-satunya rapor merah di catatan mereka di La Liga, di mana mereka baru kebobolan empat kali.

Rekor pertahanan domestik Barca layak diacungi jempol, apalagi kalau mengingat rentetan cedera yang menimpa bek-bek sentral mereka.

Namun, kekhawatiran yang terus menderu adalah bahwa Barcelona-nya Xavi tak bisa memetik hasil apik melawan klub-klub elite di laga krusial, apalagi di kompetisi level benua.

Ingat, mereka tersingkir dari Liga Europa musim lalu, di kandang sendiri, di tangan Eintracht Frankfurt, sementara rekor Xavi sebagai pelatih di UCL adalah sebagai berikut: Main 6; Menang 1 (lawan Viktoria Plzen); Seri 2; Kalah 3.

Such disappointing results may have been forgivable last season, when he was just settling back into a club still coming to terms with the chaos caused by Josep Maria Bartomeu's disastrous reign as president, but not anymore.

Hasil yang mengecewakan seperti itu mungkin bisa dimaafkan musim lalu, saat ia masih dalam proses adaptasi kembali ke klub yang sedang berusaha menyembuhkan diri dari kekacauan hasil ulah Josep Maria Bartomeu sebagai presiden.

Tapi itu sudah tak bisa dijadikan alasan.

Tidak setelah membelanjakan €160 juta di musim panas, di mana Laporta menggadaikan laba masa depan demi meraih kesuksesan masa sekarang.

Dan, malang bagi Xavi, sang presiden sudah mengaku bahwa setelah merekrut pemain bintang seperti Robert Lewandowski, Raphinha, dan Jules Kounde, ia benar-benar "tak menyangka bisa berada di situasi ini [terseok di Eropa] karena sekretaris teknis dan staf kepelatihan telah menyusun tim yang sangat kompetitif."

Ya, Laporta yakin seyakin-yakinnya bahwa ia telah menyusun skuad yang mampu menantang klub mana pun di Eropa, tetapi Barca resmi ditendang dari Liga Champions sebelum Natal.

Ia bersikeras bahwa tak ada yang perlu dicemaskan dari sudut pandang finansial – meski adanya fakta bahwa Barca mempertaruhkan laba mereka bahwa mereka bisa mencapai perempat-final: ia sudah memasukkan uang hadiah (yang tentunya belum dimenangkan) ke dalam anggaran 2022/23!

"Gagal ke babak selanjutnya adalah pukulan besar, tetapi kami tak akan merindukan €25 juta-35 juta tersebut," kata Laporta kepada Barca TV.

"Akan selalu ada cara untuk mendapatkan itu kembali. Kami akan terus bekerja mencari sponsor baru dan kemungkinan-kemungkinan lain, dan bermain di Liga Europa tetap menghasilkan uang."

"Dampak bersihnya akan lebih sedikit daripada apa yang tak kami dapatkan jika tak bermain di Liga Champions."

Oleh karena itu, gagal finis empat besar di La Liga akan menjadi pemicu utama keruntuhan finansial Barcelona, dan sepertinya ancaman tersebut tidak akan terlalu terasa.

Xavi sempat harus membela kualitas La Liga setelah akhir pekan kemarin menghajar Athletic Bilbao 4-0. Tetapi kemenangan mudah yang seperti itu adalah sebuah karunia baginya.

Laporta sudah mengalihkan fokusnya ke La Liga sejak sebelum eliminasi Barca dari UCL terkonfirmasi. Xavi pun tahu bahwa atas segala progres yang ia buat bersama tim yang diperkuat berbagai pemain muda menjanjikan ini, ia harus mendapatkan trofi besar musim ini, mengingat besarnya pengeluaran mereka di musim panas.

Bayangkan akan sebeda apa atmosfer Camp Nou saat ini andai Xavi diberi waktu dan kesabaran dari para petinggi, diizinkan bekerja bersama bintang-bintang potensial yang memang sudah ada alih-alih terbebani pemain mahal sehingga harus menghadirkan kesuksesan instan.

"Dengan usaha yang dilakukan klub dan dengan skuad yang kami miliki, kami harus bersaing mendapatkan trofi," aku Xavi usai dikalahkan Madrid.

"Dan jika kami tak menang, seperti kata presiden, akan ada konsekusensi, dimulai dari saya. Jika kami tak menang, akan ada pelatih lain yang datang."

Masih belum ada tanda-tanda bahwa Laporta menyiapkan pengganti Xavi.

Meski secara sembunyi-sembunyi ngamuk saat melihat performa Barca kontra Inter di Camp Nou, di depan publik Laporta memberikan dukungan penuh kepada Xavi. Tak mengagetkan, karena ia menjadikan legenda Barca tersebut wajah dari masa bakti keduanya sebagai presiden Blaugrana.

Namun, dengan Liga Champions lepas dari genggaman, Laporta, Xavi, dan tentu saja Barcelona, tak bisa lagi mengakhiri musim ini tanpa trofi.

Ya, tuas-tuas ekonomi lain mungkin harus segera ditarik demi memperkuat skuad Barca, dengan Laporta mengakui bahwa pemain baru mungkin didatangkan di bursa transfer Januari.

Ngotot boros belanja demi menyelesaikan masalah mungkin kurang arif, mengingat besarnya perjudian yang dilakukan Laporta. Tetapi ia jelas merasa bahwa perlu menambah taruhannya setelah tersingkir dari Liga Champions.

Pendek kata: Barcelona harus sukses musim ini. Sukses dari sudut pandang keolahragaan, komersial, dan finansial.

Kekuatan brand mereka adalah kunci kesehatan rekening bank mereka, dan sudah sejak terlalu lama Barca identik dengan kekalahan besar baik di dalam maupun luar lapangan.

Laporta berkali-kali sesumbar bahwa "Barcelona sudah kembali", tetapi kini jelas bahwa jalan mereka masih panjang.

Tersingkir dari fase grup UCL mana mungkin terbayangkan di masa keemasan Lionel Messi. Sekarang terancam menjadi rutinitas gara-gara posisi Barca yang serba genting, maka tak heran kalau Laporta masih ngotot menggelar Liga Super Eropa demi menghadirkan stabilitas ekonomi.

Karena kejadian di lapangan tak bisa dijadikan sebagai jaminan, setelah hasil-hasil musim ini terpampang di depan mata.

Eliminasi dari Liga Champions musim lalu sudah tentu bukan kebetulan; Barcelona sudah tersingkir dari kursinya para elite Eropa dan sekarang masih belum di posisi untuk mendudukinya kembali.

Mereka kembali terjengkang ke Liga Europa dan, sejujurnya untuk saat ini, itu tempat yang pantas bagi mereka, baik sebagai tim maupun sebagai klub.

Mungkin akan sulit bagi Cules untuk menerima ini, tetapi sesuai omongan Xavi sendiri, "Kami tak pantas main di Liga Champions. Menyakitkan, tetapi itu faktanya."

Arsenal Juara di Klasemen Mini Big Six EPL: Termasuk Dua Kali Bekuk MU

live.7mbola.com - Arsenal memang gagal juara Premier League musim ini. Namun, The Gunners tetap boleh menutup musim dengan kepala tegak. Mereka sudah berjuang sebaik mungkin, Mikel Arteta layak dapat apresiasi. Juara Premier League 2023/2024 baru bisa ditentukan di pekan terakhir, yaitu pekan ke-38 yang dimainkan pada Minggu, 19 Mei 2024 kemarin. Semua pertandingan dimainkan serempak pada jam 22.0...

live.7mbola.com
Arsenal
Premier League
Mikel Arteta
{by} bola.net
Arsenal Adalah Tim Terbaik yang Gagal Juara

live.7mbola.com - Arsenal gagal juara Premier League 2023/2024. Memang pahit, The Gunners sudah bermain sangat baik musim ini. Bahkan mereka bisa disebut sebagai tim terbaik yang gagal juara. Juara Premier League 2023/2024 baru bisa ditentukan di pekan terakhir, yaitu pekan ke-38 yang dimainkan pada Minggu, 19 Mei 2024 kemarin. Semua pertandingan dimainkan serempak pada jam 22.00 WIB. Di laga tera...

live.7mbola.com
Arsenal
Premier League
{by} bola.net
Media Vietnam Curigai Motif Diubahnya Jam Kick-off Timnas Indonesia vs Irak: Shin Tae-yong Punya Skenario Jahat?

live.7mbola.com - Jam kick-off laga Timnas Indonesia vs Irak dilaporkan mengalami perubahan. Hal ini, pada ulasan media di Vietnam, dicurigai sebagai motif 'jahat' Shin Tae-yong pada Kim Sang-sik. Indonesia akan menjamu Vietnam pada matchday kelima Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis 6 Juni 2024. Sesuai jadwal awal, laga ini akan dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno mulai pukul ...

live.7mbola.com
Timnas Indonesia
Irak
Vietnam
{by} bola.net
PETAKA Untuk Manchester City & Brasil! Ederson Dipastikan Absen Di Copa America 2024 & Final Piala FA Melawan Manchester United Karena Cedera Mata

live.7mbola.com - Kiper Manchester City, Ederson, tidak akan tampil di Copa America, demikian konfirmasi Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF). Ederson mengalami retak tulang mata saat bertabrakan dengan bek Cristian Romero dalam pertandingan Liga Primer Inggris melawan Tottenham. Cedera tersebut membuat sang kiper harus absen dalam pertandingan terakhir timnya dalam perebutan gelar juara liga musim...

live.7mbola.com
Manchester City
Copa America
Cristian Romero
{by} goal.com/id
Yang Tersisa dari Chelsea vs Bournemouth: The Blues Tutup Musim dengan Lima Kemenangan Beruntun

live.7mbola.com - Chelsea sukses menutup Premier League musim 2023/2024 dengan kemenangan saat menjamu Bournemouth. Berikut catatan menarik dari pertandingan ini. Chelsea menerima kunjungan Bournemouth pada pekan terakhir Premier League 2023-24, Minggu (19/5/2024) malam WIB. Bertanding di Stamford Bridge, The Blues menang dengan skor 2-1. Chelsea berhasil unggul berkat gol Moises Caicedo di babak...

live.7mbola.com
Chelsea
Premier League
Bournemouth
{by} bola.net
Saat Man City Juara 4 Musim Beruntun, MU Finis Peringkat 8 dengan Selisih Gol Minus

live.7mbola.com - Nasib dua klub asal kota Manchester, Manchester City dan Manchester United, begitu kontras di Premier League musim ini. Saat Man City finis sebagai juara empat musim secara bertuturut-turut, MU tercecer di peringkat delapan dengan selisih gol minus. Pada pekan terakhir, Minggu (19/5/2024), Man City dan MU sama-sama menang. Man City menang 3-1 atas West Ham di Etihad Stadium, seme...

live.7mbola.com
Nasib
Manchester City
Premier League
{by} bola.net
Ujung-Ujungnya, Arsenal Gak Dapat Apa-Apa

live.7mbola.com - Liga Inggris musim 2023/2024 sudah berakhir. Manchester City berhasil mempertahankan trofi mereka. Arsenal lagi-lagi harus puas dengan peringkat dua yang mengecewakan. Juara Premier League 2023/2024 baru bisa ditentukan di pekan terakhir, yaitu pekan ke-38 yang dimainkan pada Minggu, 19 Mei 2024 kemarin. Semua pertandingan dimainkan serempak pada jam 22.00 WIB. Di laga terakhir, ...

live.7mbola.com
Manchester City
Arsenal
{by} bola.net
Arsenal Gagal Juara dengan Selisih 2 Poin, Liverpool Bisa Bilang: Baru Tau Rasanya Kah?

live.7mbola.com - Liverpool mungkin bisa menepuk pundak Arsenal yang gagal juara Premier League musim ini. The Reds tahu betul perasaan Arsenal. Bersaing dengan Manchester City di era Pep Guardiola memang menyebalkan The Gunners akhirnya menutup musim dengan rasa kecewa. Setelah berjuang sepanjang musim, memimpin klasemen dalam beberapa pekan, The Gunners mungkin harus gigit jari gagal juara. Beta...

live.7mbola.com
Liverpool
Arsenal
Liverpool
Premier League
Manchester City
Pep Guardiola
{by} bola.net
Kelas! Pujian dan Doa Richarlison Untuk Klopp yang Cabut dari Liverpool

live.7mbola.com - Penyerang Tottenham, Richarlison, memberikan pujian sekaligus doa pada Jurgen Klopp yang cabut dari Liverpool. Klopp telah pergi dari Liverpool. Ia sudah menjalani laga terakhirnya bersama The Reds pada hari Minggu (19/05/2024). Saat itu Liverpool menjalani laga lawan Wolverhampton di Anfield. Di laga tersebut The Reds dibawanya menang dengan skor 2-0. Liverpool pun memastikan di...

live.7mbola.com
Tottenham
Jurgen Klopp
Liverpool
{by} bola.net
Usai Bawa Manchester City Juara 4 Musim Beruntun, Pep Guardiola Putuskan Pamit?

live.7mbola.com - Josep Guardiola membuka kemungkinan untuk meninggalkan Manchester City setelah membawa mereka meraih gelar juara Premier League keempat kalinya secara beruntun. Man City berhasil meraih kemenangan usai mengalahkan West Ham pada laga pamungkas Premier League 2023/24. Bermain di Etihad Stadium, Minggu (19/5/2024) malam WIB, tim tuan rumah unggul 3-1. Phil Foden menjadi bintang di l...

live.7mbola.com
Josep Guardiola
Manchester City
Premier League
{by} bola.net
Dalian Aerbin(féminines)
06/03/2019 04:00 VS Pas commencé
Dalian Aerbin(féminines)
Classement
D E
Matchs joués
73.5% Victoires 26.5%
Pts: 82 Rang: 1 Pts: 82 Rang: 1
Domicile
73.5% Victoires 26.5%
Pts: 82 Rang: 1 Pts: 82 Rang: 1
Extérieur
73.5% Victoires 26.5%
Pts: 82 Rang: 1 Pts: 82 Rang: 1
Últimos 6
73.5% Victoires 26.5%
Pts: 82 Rang: 1 Pts: 82 Rang: 1
Derniers 8 paris (AH)
D E
G P G P G P G P
Victoires: 62.50%
G P G P G P G P
Victoires: 62.50%
Plus
Rang
Équipe
Pts
Rang
Équipe
Pts
Rang
Équipe
Pts
Rang
Équipe
Pts
Rang
Équipe
Pts
Rang
Équipe
Pts